Alumni Berkarya, STAIMA Al-Hikam Malang Mendunia

STAIMA - Kehangatan, semangat, dan semarak kebersamaan mewarnai Silaturahmi Nasional (SILATNAS) Alumni STAI Ma’had Aly Al-Hikam Malang yang digelar di Kampus STAIMA, Jalan Cengger Ayam, Kota Malang pada Ahad, (18/5).
Mengusung tema “Merajut Silaturahmi, Menguatkan Peran Alumni STAIMA Al-Hikam untuk Agama, Bangsa, dan Negara”, kegiatan ini menjadi panggung inspiratif bagi para alumni untuk bersinergi membangun masa depan.
Acara dibuka secara khidmat dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an,
penampilan Hadrah Al-Banjari, dan nasyid penuh makna, dilanjutkan dengan
pemutaran video promosi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) STAIMA, menampilkan
wajah kampus yang dinamis dan inklusif.
Semangat kebudayaan pun terasa lewat atraksi memukau dari Pagar
Nusa, yang menampilkan seni bela diri khas Nahdlatul Ulama. Iringan nilai
spiritual dan kearifan pesantren menjadikan pertunjukan ini sebagai simbol
keteguhan dan nilai-nilai luhur yang diemban oleh STAIMA.
Momen bersejarah dalam rangkaian acara ini adalah penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara STAIMA Al-Hikam Malang dan Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam (AGPAII) Kota Malang. MoU ini merupakan bentuk nyata sinergi dalam penguatan pendidikan Islam.
Tak hanya menjadi ajang reuni, Silatnas juga dirangkaikan dengan
Seminar Nasional yang menghadirkan pemikiran-pemikiran segar dari para tokoh
nasional. Ketua STAIMA, Dr. Mochamad Nurcholiq, M.Pd., dalam sambutannya
menyampaikan optimisme besar terhadap soliditas alumni. “Meskipun ini perdana,
semangat dan antusiasme alumni sangat luar biasa. Ini sinyal positif bagi
kiprah STAIMA ke depan,” ujarnya.
Sesi seminar diwarnai dengan paparan dari Kepala Bank Jatim Syariah Cabang Malang yang membuka peluang kolaborasi ekonomi berbasis syariah antara dunia perbankan dan institusi pendidikan Islam.
Sementara itu, Prof. Dr. Kasuwi Saiban, M.Ag., Direktur
Pascasarjana STAIMA dan tokoh pendidikan Islam di Malang Raya, menekankan
pentingnya forum alumni sebagai ruang konsolidasi dan kontribusi konkret di
tengah masyarakat. “Alumni harus hadir sebagai wadah konsolidasi dan kontribusi
nyata di masyarakat, bukan hanya simbol kenangan,” tegasnya.
Ketua Ikatan Alumni STAIMA, Sugeng Winarto, M.Pd., menyampaikan bahwa Silatnas ini merupakan ajang syukur, penghormatan terhadap para muassis, dan penguat peran alumni dalam berbagai sektor. “Alumni kita berasal dari berbagai profesi: pengasuh pesantren, dosen, guru, tokoh masyarakat, hingga pegiat sosial. Inilah kekuatan kita,” ungkapnya.
Puncak acara menghadirkan tokoh nasional, KH. Cholil Nafis, Lc.,
S.Ag., M.A., Ph.D., Ketua MUI Pusat, yang memberikan orasi inspiratif dan
menggugah.
“Saya ini anak ideologis KH. Hasyim Muzadi. Maka saya merasa dekat dengan Al-Hikam. Alumni harus tidak hanya berkumpul, tapi juga bergerak, berperan, dan membawa manfaat bagi umat,” pesannya lantang.
KH. Cholil mengingatkan bahwa eksistensi seseorang ditentukan oleh
kebermanfaatannya. “Kalau tidak bermanfaat, kita ibarat pakaian usang yang
dibuang. Maka, teruslah bergerak. Bergerak adalah tanda hidup.” lanjut beliau,
menekankan pentingnya kebermanfaatan dalam kehidupan sosial dan keagamaan.
Silatnas yang juga melibatkan mahasiswa aktif sebagai panitia,
pengisi acara, hingga tim dokumentasi ini menjadi gambaran harmoni antar
generasi. Acara ini turut disiarkan langsung melalui kanal YouTube STAIMA,
memungkinkan alumni dari berbagai daerah mengikuti momen penting ini secara
daring.
Di akhir kegiatan, suasana haru menyelimuti para peserta. Semangat kebersamaan dan cita-cita besar STAIMA Al-Hikam untuk terus melahirkan insan berkualitas, religius, dan berwawasan kebangsaan menjadi benang merah yang menguatkan seluruh rangkaian acara.
Silaturahmi Nasional ini bukan sekadar temu kangen, melainkan awal
dari gerakan besar alumni STAIMA untuk terus berkarya, bersinergi, dan
berkontribusi bagi agama dan bangsa.