Doa yang tidak akan terkabul
Jonggol – Kalau kita menjalankan iman betul, ibadah betul, kemudian berbuat baik kepada orang lain maka kita tidak akan bentrok dengan orang lain. Tetapi kalau hanya berfikir tauhid lalu membedakan diri dengan orang lain tanpa melakukan kegiatan kemanusiaan maka kita akan bentur dengan orang lain. Mbakar Gereja dan lain-lain. Padahal kalau mbakar Gereja orang akan tambah benci kepada Islam bukan tambah senang.
Dulu kenapa orang islam jadi banyak karena pintarnya Para Wali yang membawa islam ke Indonesia. Dulu tidak dengan marah-marah tapi dengan ditanya kebuthunnya apa lalu mereka diajak berkumpul dan berdoa. Setelah sudah terkabul maka diajak masuk islam dengan mengucap Syahadat. Yang betul seperti itu bukan dibawakan pentungan.
Lalu kenapa ko’ doa Para Wali mudah terkabul, karena yang berdoa Waliallah kalau kita kan waliwalidayya atau wali murid atau paling tinggi walikota. Karena sesuatu yang kita minta kepada Allah SWT tidak sesuai dengan apa yang kita lakukan maka Allah SWT tidak mengabulkannya. Orang yang minta tidak banjir tidak boleh membabat hutan karena membabat hutan itu membuat banjir. Kalau setelah membabat hutan lalu istighozah supaya tidak banjir maka manakah yang menang, banjirnya apa istighozah-nya. Coba difikir baik-baik.
Malaikatnya merasa aneh. Setelah babat hutan ko’ minta tidak banjir. Karena membabat hutan itu mengakibatkan banjir. Orang mau pergi ke Surabaya ko berangkatnya ke barat yang akhirnya sampai Palembang. Dulu imam ghazali mengingatkan “wahai umat islam ketika kamu meminta sesuatu tapi tidak selaras dengan apa yang kamu lakukan maka akan ada hambatan dari pemberian Allah SWT”.
Mudah-mudahan anak-anak kita mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Mudah mudahan Pak Lurah diberkan berkah memimpin kelurahan. Mudah-mudahan kampung ini diselamatkan dari mara bahaya. Dari penyakit-penyakit yang berbahaya. Mudah-mudahan dijauhkan dari bencana alam. Dengan kelakuan kita yang bener yang ahlakul karimah. Semoga Allah melindungi kita sekalian.